Jumat, 18 Juli 2008

What is the meaning of your life?

Beberapa hari ini berita yang paling ramai dibicarakan adalah soal pelaksanaan hukuman mati untuk terpidana Sumiarsih dan Sugeng (Surabaya) dan Usep (Tangerang). Pro dan kontra soal hukuman itu terus menguat seiring dengan semakin dekatnya waktu pelaksanaan eksekusi. Setiap berita selalu mengupdate kejadian itu, mulai dari kilas balik perbuatan mereka, perjalanan mereka dalam menjalani hukuman di dalam LP sampai permintaan terakhir mereka untuk bertemu dengan orang-orang yang mereka anggap spesial untuk yang terakhir kalinya.
Pada tahun 1988 mereka melakukan pembunuhan yang sangat keji dan mereka divonis hukuman mati saat itu. Dua puluh tahun sudah mereka jalani kehidupan di dalam penjara dan mereka isi dengan kegiatan keagamaan dsb untuk menebus perbuatan mereka saat itu. Tiba-tiba saja pihak Kejaksaan memutuskan bahwa hukuman ini harus dilaksanakan dalam beberapa hari ini, setelah 20 tahun berlalu..
Ngeri memang membayangkan apa yang mereka rasakan hari-hari belakangan ini. Namanya juga manusia biasa, mereka juga tak luput dari ketakutan menghadapi para eksekutornya. Selama 20 tahun mereka hidup dalam harapan untuk bisa lolos dari hukuman ini, dan malam ini semuanya menjadi sia-sia. Tapi membayangkan apa yang telah mereka lakukan 20 tahun yang lalu, juga akan menimbulkan pro dan kontra dalam hati kita semua.
Anyway, ini adalah suatu proses hukum, bahwa setiap perbuatan pasti ada konsekuensinya. Kalau memang mereka jadi dieksekusi malam ini, marilah kita semua berdoa untuk ketenangan arwahnya dan semoga Tuhan mengampuni mereka semua.

-Kehidupan- seringkali kita lewatkan begitu saja, tanpa arti, day to day. Apabila kita mengalami kejadian yang menyenangkan baru kita menyadari : my life is so beautiful, tapi bila kita jatuh dalam cobaan, kita akan menyesal dan merasa : my God why i am so unlucky.. Jadi, apa sebenarnya arti dari hidup kita?
Mungkin tidak banyak dari kita yang pernah mengalami hidup dalam keterbatasan - tidak bisa sekehendak hati melakukan sesuatu, sehingga belum ada kesempatan untuk merenungkan betapa berharganya hidup kita. (Sometimes, mereka yang pernah hidup dalam keterbatasan pun juga bisa lupa menyadari berharganya hidup ini..)
Satu yang bisa saya katakan : kita belum terlambat, malam ini masih ada waktu untuk mulai berpikir apa sebenarnya arti hidup kita sekarang, betapa berharganya hidup kita selama ini dan mulai besok kita harus melakukan sesuatu untuk membuat hidup kita lebih berarti lagi bagi kita dan orang-orang di sekitar kita.
Selama masih ada waktu, kita tidak boleh ceroboh dan melakukan tindakan bodoh yang mungkin aja akan mengubah the end of our journey.

Akhirnya, buat semua org yang baca tulisan ini : pls be careful with our lives. Penyesalan itu hanyalah asap yang mengakhiri suatu kebakaran, Ia tak bisa mengembalikan apa yang telah hilang. Jadi, jangan pernah berpikir untuk menyesali tindakan kita, tetapi berpikirlah sebelum kita bertindak.

Note :
18 Juli 2008 22.30 Usep dieksekusi di suatu tempat yang dirahasiakan di Rangkasbitung.
19 Juli 2008 00.16 Sumiarsih dan Sugeng dieksekusi di Mapolda Jatim.
"Semoga segala dosa-dosanya di masa lalu diampuni dan arwah mereka diterima di sisi Allah"

4 komentar:

neetha mengatakan...

wow wow wow! kenapa kamu ga jadi journalist aja sih.. this is a good writing .. save for some minor grammatical error but this is superb!

ImeL mengatakan...

Thank you for your nice comment, tapi masih jauh lah untuk jadi jurnalis, krn mikirnya lebih dari 2 hari dan mewujudkan dalam bentuk tulisan butuh waktu lebih dari 2 jam lho. Kasus ini bener-bener menarik perhatian dan perasaanku.

s1yu mengatakan...

Wahh.. dalem banget tulisanmu Mel..
Aku jg sempet mikir gimana rasanya di posisi mereka.. menghadapi akhir hidup yg ditentukan manusia..

ImeL mengatakan...

:-) thank you buat commentnya ce. herannya itu hukuman mati kok gak bikin orang jera untuk melakukan kejahatan baru ya?

 

Made by Lena